Minggu, 29 April 2012

Riset Membuktikan Merokok Bikin Bodoh

Ghiboo.com - Merokok tak hanya sekedar menyebabkan penyakit jantung, kanker paru-paru dan impoten. Penelitian terbaru menunjukkan kebiasaan merokok terus-menerus justru membuat Anda jadi bodoh.

Penelitian yang dipimpin oleh Severine Sabia dari University College London's Department of Epidemiology and Public Health mengamati data kesehatan dari 5.099 pria dan 2.137 wanita.

Untuk menilai hubungan kebiasaan perokok dengan penurunan kognitif, peneliti meninjau kembali laporan dengan menggunakan enam penilaian status merokok para partisipan selama 25 tahun dan tiga penilaian tes kognitif yang dikumpulkan selama 10 tahun.

Temuan yang dimuat dalam Archives of General Psychiatry menemukan perokok pria mengalami penurunan mental yang lebih cepat dibandingkan non perokok. Sementara perokok yang telah berhenti setidaknya selama 10 tahun sebelum penilaian pertama tes kognitif, masih menunjukkan adanya penurunan kognitif secara signifikan.

"Perokok pria berusia 50 tahun menunjukkan adanya penurunan kognitif yang sama seperti pria non perokok berusia 60 tahun," papar Sabia, dilansir melalui abcnews, Selasa (7/2).

Meskipun demikian, para peneliti tidak menemukan hubungan yang sama antara merokok dan penurunan fungsi kognitif pada wanita. Sabia menambahkan hal ini bisa saja terjadi karena wanita dalam kelompok usia ini lebih sedikit yang merokok dibandingkan pria.

"Hasil penelitian kami menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan kognitif, terutama pada pria yang berusia lebih tua," tambah peneliti.

Bahaya! Asap Rokok Juga Ganggu Pendengaran

TRIBUNNEWS.COM - Efek buruk asap rokok bagi kesehatan memang tak terbantahkan, baik pada mereka yang menghisap rokok maupun bagi perokok pasif yang terpapar asap pembakaran rokok atau juga dikenal dengan istilah secondhand smoke. Penelitian terbaru menunjukkan, remaja yang terpapar asap rokok memiliki risiko hampir dua kali lipat mengalami gangguan pendengaran.  
Para peneliti dari New York University School of Medicine menganalisis lebih dari 1.500 anak muda berusia 12-19 tahun yang berpartisipasi dalam riset gizi dan nutrisi berskala nasional tahun 2005-2006.
Peserta menjalani tes darah untuk mengukur tingkat zat kimia yang disebut continine, suatu bentuk pecahan dari nikotin. Para remaja ini juga diperiksa fungsi pendengarannya.
Hasilnya menunjukkan, remaja yang terpapar asap rokok lebih cenderung memiliki gangguan pendengaran yang berhubungan dengan masalah koklea. Koklea merupakan organ pendengaran yang berfungsi mengirim pesan ke syaraf pendengaran dan otak.
"Ini merupakan jenis gangguan pendengaran yang biasanya terjadi akibat faktor usia atau dialami anak yang lahir dengan tuli bawaan," kata Dr Michael Weitzman yang memublikasikan risetnya dalam  jurnal Archives of Otolarygonology.
Peneliti lainnya, dr Anil Lalwani, menilai, fakta mengenai asap rokok yang dapat menimbulkan gangguan pendengaran di kalangan remaja ini memiliki implikasi bagi kesehatan masyarakat.
Sementara dr Ralph Holme dari UK Charity Action on Hearing Loss,  menyatakan perlunya penelitian lebih lanjut tentang gangguan pendengaran untuk membuktikan hubungan kausal antara asap rokok dan gangguan pendengaran.
"Tetapi, sebagai tindakan pencegahan dan perlindungan terhadap pendengaran anak Anda, dianjurkan untuk menghindari asap rokok di sekitar mereka," ujarnya.

Ingin Sukses Berhenti Merokok? Ikuti Langkah Ini!

Ghiboo.com - Kebiasaan merokok memang amat merugikan kesehatan. Bahkan, para perokok aktif sudah tahu dan sadar bahwa mereka berisiko terkena kanker paru-paru, emphysema dan serangan jantung di kemudian hari akibat merokok.
Tetapi, bila Anda benar ingin berhenti merokok, coba beberapa langkah ini dan semoga bisa membantu Anda untuk terlepas dari kebiasaan tidak sehat.
Langkah 1: Pilih hari untuk memulai berhenti merokok
Ambil kalender dan pilih waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri guna keluar dari kebiasaan merokok. Tak ada salahnya untuk memulai berhenti merokok pada hari yang Anda anggap tingkat stres tidak terlalu tinggi dibandingkan hari lain, seperti hari-hari di akhir pekan. Tandai kalender Anda dan mulai berkomitmenlah untuk melakukannya.
Beres-beres setelah berkomitmen ternyata penting. Menyingkirkan asbak, korek api dan rokok merupakan langkah awal demi kesuksesan menghentikan kebiasaan merokok.
Langkah 2: Prediksi situasi pemicu keinginan merokok
Cobalah untuk memprediksi situasi pemicu yang akan muncul pada hari pertama saat berhenti merokok. Ada kalanya situasi tertentu menjadi dorongan yang kuat untuk kembali merokok. Kemudian tulis pada buku catatan khusus yang telah Anda sediakan.
Lalu lihat pada minggu pertama dari keputusan untuk berhenti merokok. Jika Anda dapat lulus ujian pada tujuh hari pertama, akan menjadi tanda baik untuk berhenti merokok selamanya. Jika Anda menemukan pemicu lain dalam tujuh hari pertama Anda berhenti merokok, segera tulis dalam buku tersebut. Sebab, pemicu keinginan untuk kembali merokok pada saat hari biasa dengan hari di akhir pekan biasanya selalu berbeda.
Jika Anda mengalami kesulitan untuk membuat daftar pemicu keinginan merokok, maka Anda perlu 'pengamatan khusus' pada satu minggu sebelum merealisasikan niat untuk berhenti merokok, sehingga Anda bisa mengetahui kapan dan mengapa timbul keinginan merokok.
Langkah 3: Strategi rencana untuk situasi pemicu Anda
Sekarang pikirkan dari setiap poin pemicu. Apa tujuan utama Anda merokok? Apa itu untuk mengisi waktu? Mengurangi stres? Menjadikan Anda lebih dewasa? Sebagai contoh, katakanlah pemicunya adalah stres di tempat kerja dan rokok membantu menenangkan Anda. Lantas cari solusinya, Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres selain merokok? Anda bisa coba rehat sejenak dari pekerjaan kantor, mengonsumsi air putih, atau mencoba rileks dengan melakukan yoga ringan. Untuk setiap pemicu, tuliskan dua atau tiga strategi. Kemudian berkomitmen untuk menggunakan strategi tersebut saat situasi terjadi.
Langkah 4: Cari dukungan
Berhenti merokok akan terasa lebih mudah ketika orang terdekat Anda turut membantu dalam meluluskan niat Anda itu. Jenis dukungan yang diberikan bisa dalam bentuk tindakan dengan memastikan tidak ada rokok tergeletak di sekitar rumah. Atau memberitahu Anda bahwa keluarga bangga padamu atas semua usaha yang dilakukan.

Setelah Anda berhasil berhenti merokok pada satu hari pertama, coba rasakan perbedaannya.
1. Setelah 20 menit, tekanan darah dan denyut nadi kembali normal.
2. Setelah 8 jam, tingkat oksigen dalam darah kembali normal.
3. Setelah 24 jam, paru-paru mulai membersihkan penumpukkan tar.
4. Dan setelah 48 jam, bau dan rasa yang baik mulai meningkat.
5. Setelah 72 jam, bernafas lebih mudah, tabung bronkial lebih rileks dan terjadi peningkatan energi.
6. Dua hingga 12 minggu, berjalan dan berlari jauh lebih mudah. Setelah tiga sampai sembilan bulan, paru-paru memiliki ruang untuk oksigen hingga 10 persen lebih banyak.
7. Pada satu tahun, risiko serangan jantung menurun hingga setengahnya. Bahkan setelah 10 tahun, risiko kanker paru-paru juga berkurang hingga 50 persen. Dan dalam 15 tahun, risiko serangan jantung Anda sama seperti mereka yang non-perokok.

Apa yang Terjadi dalam Tubuh Ketika Berhenti Merokok?

REPUBLIKA.CO.ID, Anda termasuk perokok berat dan berniat berhenti? Ternyata, tubuh Anda pun mendambakan hal itu segera terjadi. Dalam keadaan berhenti merokok, tubuh akan merespons secara positif dengan cepat.
Aulia Sani, mantan direktur RS Harapan Kita ini, mengungkapkan hal-hal yang terjadi dalam tubuh kita begitu terbebas dari racun yang ada pada rokok. Aulia menggambarkan dalam 20 menit tanpa rokok, perubahan signifikan terjadi di jaringan organ penting manusia. "Tekanan darah, denyut jantung, dan aliran darah tepi membaik."
Lantas, apa manfaatnya dalam waktu yang lebih lama? Kalau bisa bertahan sampai 12 jam tak merokok, karbonmonoksida di dalam darah kembali normal. "Sistem aliran darah membaik dan fungsi jantung dapat meningkat,” ujar Aulia, yang kerap menjadi pembicara seminar.
Nah, agar lebih yakin dengan motivasi berhenti merokok, coba periksa dengan tes ketergantungan nikotin di bawah ini:
Pertanyaan
1. Berapa batang rokok yang Anda isap setiap hari?
Jawaban:
A. 10 atau kurang
B. 10-20
C. 21-30
D. 31 atau lebih
Skor
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
2. Berapa lama setelah bangun tidur Anda merokok?
Jawaban:
A. Dalam 5 menit
B. 6-30 menit
C. 31-60 menit
D. Setelah 60 menit
Skor
A. 3
B. 2
C. 1
D. 0
3. Apakah Anda kesulitan menahan diri untuk tidak merokok di tempat-tempat yang dilarang?
Jawaban:
A. Ya
B. Tidak
Skor
A. 1
B. 0
4. Apakah Anda merokok lebih sering pada jam pertama setelah bangun tidur dibandingkan pada waktu lain?
Jawaban:
A. Ya
B. Tidak
Skor
A. 1
B. 0
5. Pada saat kapan keinginan merokok yang sulit ditahan dan dihilangkan?
Jawaban:
A. Batang pertama di pagi hari
B. Waktu lain
Skor
A. 1
B. 0
6. Apakah Anda tetap merokok saat Anda sakit berat yang membutuhkan bedrest?
Jawaban:
A. Ya
B. Tidak
Skor
A. 1
B. 0
Skor            Ketergantungan
0-3 poin      Ringan
4-6 poin      Sedang
7-10 poin    Tinggi
Keterangan:
Ringan: Level ketergantungan Anda terhadap nikotin rendah. Sebaiknya, cobalah berhenti dari sekarang sebelum ketergantungan Anda semakin meningkat.
Sedang: Anda memiliki level ketergantungan menengah terhadap nikotin. Berhentilah sekarang untuk terbebas dari ketergantungan.
Berat: Anda tidak dapat mengontrol kebiasaan merokok. Sebaliknya, rokoklah yang mengatur Anda. Saat memutuskan berhenti merokok, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Anda akan mendapatkan terapi pengganti nikotin atau terapi lain yang dapat membantu Anda melepaskan diri dari ketergantungan terhadap nikotin.
Sumber: Fargerstorm Tolerance Questionnaire Br J Addict 1991

Perokok Mentol Lebih Mudah Kena Stroke

TRIBUNNEWS.COM - Merokok adalah kebiasaan buruk yang mengancam kesehatan jantung dan pembuluh darah. Penelitian terbaru menunjukkan, rokok meningkatkan risiko terkena stroke, dan ancaman terbesar adalah pada mereka yang menghisap rokok mentol.
Seperti dimuat jurnal Archives of Internal Medicine, peneliti menyatakan mereka yang memilih rokok mentol cenderung berisiko lebih besar terkena stroke ketimbang penghisap rokok non-mentol.
Menurut studi para ilmuwan Kanada ini, risiko stroke yang lebih nyata ditemukan pada perokok mentol perempuan dan mereka dari keturunan non-Afrika.
Penulis studi itu pun menyarankan agar rokok mentol benar-benar dihindari guna menekan risiko stroke. Dan satu hal yang penting, semua jenis rokok haruslah dihindari karena dapat menimbulkan risiko penyakit.
"Semuanya memang buruk, semuanya sudah dikatakan. Dari perspektif reduksi bahaya, studi ini menyarankan untuk menghindari rokok setidaknya jenis mentol," kata Nicholas Vozoris, petugas klinik di St. Michael’s Hospital di Toronto, Kanada.
Dalam studinya, Vozoris menggunakan informasi yang diambil dari survei gaya hidup dan kesehatan yang mencakup 5.028 perokok dewasa. Survei itu dilakukan antara 2001 sampai 2008.
Secara keseluruhan, sebanyak 26 persen responden menyatakan mereka biasa menghisap rokok mentol, dan sisanya menghisap rokok non-mentol.
Beberapa ahli berpendapat, mentol mempermudah orang untuk mulai belajar merokok dan lebih sulit untuk berhenti, sebab rasanya menyamarkan kerasnya aroma tembakau.
Di antara penghisap rokok mentol, sebanyak 3,4 persen mengatakan mereka pernah menderita stroke. Sementara itu, sebanyak 2,7 persen perokok tanpa mentol terserang stroke.
Setelah memperhitungkan beberapa faktor seperti jenis kelamin, suku dan usia perokok serta jumlah rokok yang dihisap, Vozoris menyimpulkan bahwa penghisap rokok mentol berisiko dua kali lipat terkena stroke dibandingkan dengan mereka yang merokok non-mentol. Perbedaan tersebut sangat jelas pada kaum perempuan dan perokok dari suku selain Afro-Amerika.
Di antara peserta studi, stroke tiga kali lebih umum ditemukan di kalangan penghisap rokok mentol. Walau begitu, Vozoris mengatakan studi tersebut tak bisa membuktikan bahwa hanya rokok mentol saja yang mengakibatkan peningkatan resiko stroke, karena ada perbedaan lain yang tak terukur antara penghisap rokok mentol dan tanpa mentol.
Studi tersebut juga menyatakan, rokok mentol tidak berkaitan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi, penyakit paru-paru kronis atau pun serangan jantung dibandingkan dengan rokok standar.
Presiden American Heart Association (AHA) dan Direktur Bagian Kardiologi di Johns Hopkins University School of Medicine Gordon Tomaselli berpendapat, studi tersebut telah memperlihatkan keterkaitan antara kebiasaan merokok mentol dan risiko stroke, tetapi tidak berhubungan dengan tekanan darah tinggi.
Menurut Vozoris, mungkin saja kandungan mentol pada asap rokok memiliki efek yang lebih buruk pada pembuluh darah, terutama pembuluh yang memasok oksigen ke otak.

Tujuh Alasan Mengapa Tubuh Memerlukan Lemak

REPUBLIKA.CO.ID, Lemak selama ini memiliki reputasi buruk di dunia gizi. Selama beberapa dekade, organisasi kesehatan selalu mengkampanyekan untuk mengurangi atau menghindari lemak. Untuk mereka yang memiliki masalah kesehatan kronis, mungkin saran tersebut tepat. Tapi jika lemak terus dipandang buruk secara universal, rasanya tidak adil. Berikut beberapa fakta menarik mengenai lemak, dan mengapa tubuh memerlukannya.

1. Mengonsumsi lemak tak selalu membuat gemuk
Banyak yang berpikir jika seseorang mengonsumsi lemak apa pun, maka akan membuat bagian belakang, pinggul atau perut semakin berisi alias gemuk. Padahal yang benar adalah, konsumsi berlebih jenis makanan apa pun dapat menambah berat tubuh. Bahkan mengonsumsi karbohidrat berpati terlalu banyak, lebih memungkinkan memicu tingkat insulin di dalam tubuh dibandingkan lemak.

2. Tak perlu menghindari kacang-kacangan
Kacang-kacangan memang mengandung lemak. Tapi jenis kacang yang mengandung lemak tak jenuh tunggal justru baik untuk kesehatan. Ia juga berfungsi meningkatkan jenis kolesterol baik dalam tubuh yang disebut HDL. Menurut profesor terkemuka makanan dan gizi di Universitas Pudue Richard Mattes, MPH, RD, dari hasil penelitian menunjukkan tak ada hubungan antara konsumsi kacang dengan berat badan.

3. Lemak jenuh bukan penjahat yang harus dihindari
Pernah dianggap penjahat, banyak ahli kesehatan merekomendasikan untuk menghindari sumber lemak jenuh. Padahal mengonsumsi beberapa lemak jenuh tak akan merusak kesehatan. Bahkan beberapa jenis lemak jenuh dapat menjadi bagian dari diet yang sehat. Salah satu sumber lemak jenuh yang sehat adalah ekstra virgin coconut oil. Minyak kelapa jenis ini mengandung asam laurat yang hanya ditemukan di dalamnya dan di ASI ibu. Asam laurat adalah stimulan kekebalan yang kuat dan dapat membantu mencegah penyakit.

4. Sebuah label yang memuat tulisan 'tidak ada transfer lemak', tak sepenuhnya bebas lemak

Sayangnya, banyak produsen mencantumkan label komposisi makan dalam ukuran yang sangat kecil. Padahal label komposisi tersebut juga perlu diperhatikan. Sebab konsumsi makanan berlemak secara konsisten dan dalam jumlah banyak tentu dapat mempengaruhi penyakit jantung.

5. Tak perlu mengukus semua sayuran untuk mendapatkan nilai gizi maksimal

The American Journal of Clinical Nutrition memublikasikan penelitian yang menunjukkan, makan salad dengan saus yang mengandung lemak dapat meningkatkan penyerapan nutrisi yang disebut karotenoid. Karotenoid ini penting untuk pencegahan penyakit.

6. Ekstra minyak zaitun tidak ideal untuk memasak
Meskipun eksta minyak zaitun merupakan lemak tak jenuh tunggal yang sehat. Namun kandungan gizinya dapat merusak pada suhu tinggi. Gunakan minyak zaitun untuk dressing atau pengasinan sayuran dan daging. Jika Anda ingin memasak dengan minyak zaitun sebaiknya di suhu antara 200-400 derajat fahrenheit.

7. Lemak memainkan peran penting dalam tubuh
Lemak memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh. Tanpa lemak kita tak akan hidup. Di antara fungsi lemak adalah, otak membutuhkan lemak. Sekitar 60 persen dari berat kering otak adalah lemak. Selain itu, neuron sehat mengandung jenis lemak yang dikenal sebagai DHA. Lemak juga meningkatkan metabolisme pada makanan, kekebalan dan membantu kesehatan kulit dan rambut.

Avokad Bikin Awet Muda

Ghiboo.com - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa avokad bisa menjadi senjata untuk melawan penuaan dan penyakit lainnya.
Para peneliti di Mexican University telah menemukan bahwa minyak yang terdapat dalam avokad memiliki sifat anti penuaan seperti yang terkandung dalam minyak zaitun, dan berpotensi digunakan untuk melawan kanker dan penyakit jantung.
Penelitian yang dipimpin oleh Christian Cortes-Rojo dari Universidad Michoacana de San Nicolas de Hidalgo in Morelia, Michoacana, Mexico, menemukan bahwa minyak avokad memiliki komposisi yang sama dengan minyak zaitun untuk melawan molekul oksigen yang merusak, atau dikenal sebagai radikal bebas.
Para ahli mempelajari antioksidan dalam beberapa buah-buahan, seperti wortel dan tomat, dalam upaya untuk memerangi radikal bebas, tetapi antioksidan buah-buahan ini tidak mampu menembus ke dalam mitokondria.
"Masalahnya adalah antioksidan dari jenis makanan lain tidak bisa masuk ke mitokondria. Akibatnya, radikal bebas terus merusak mitokondria, menyebabkan produksi energi terhenti dan sel pun mati," papar Cortes-Rojo, dikutip melalui Dailymail, Senin (24/4).
Cortes-Rojo lalu menggunakan sel-sel ragi untuk mempelajari sifat minyak avokad dan menemukan sel ragi tersebut bisa bertahan hidup dari paparan konsentrasi tinggi zat besi, yang memproduksi radikal bebas dalam jumlah tinggi. Bahkan lebih tinggi tingkatnya dari yang ditemukan pada manusia. Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa avokad mengandung pigmen tumbuhan yang dapat menghambat oksidasi.
"Hasil ini menjanjikan, karena konsumsi avokad dapat meningkatkan status kesehatan pasien diabetes dan penyakit lainnya melalui sebuah mekanisme tambahan untuk meningkatkan cairan darah," tambahnya.
Penelitian sebelumnya di Meksiko sebagai produsen avokad terbesar di dunia menunjukkan bahwa buah ini membantu menurunkan kadar kolesterol dan lemak tertentu yang berkaitan dengan diabetes.